Minggu, 09 Juni 2024

PERTOLONGAN PERTAMA | GEJALA ATAU TANDA UMUM PATAH TULANG

Gejala/Tanda Umum Patah tulang
  1. Perubahan bentuk. Caranya dengan membandingkan terhadap sisi yang sehat.
  2. Nyeri dan kaku. Caranya : Jika Penderita Sadar, mintalah penderita menunjukkan bagian yang paling terasa sakit, hindari daerah yang sakit, periksalah daerah sekitarnya untuk memastikan ada tidaknya cedera lain. Jika Tidak Sadar, berdasarkan pemeriksaan lainnya.
  3. Terdengar suara berderik pada daerah yang patah (krepitus).  Caranya: tidak perlu dibuktikan dengan menggerakkan bagian cedera tersebut. Penderita sendiri yang melaporkan suara derik atau perasaan ini terjadi sebelum kedatangan penolong.
  4. Pembengkakan.
  5. Memar.
  6. Ujung Tulang Terlihat.
  7. Sendi Terkunci.
  8. Gangguan Peredaran darah dan Persyarafan.
  9. Periksalah Gerakan, Nadi dan Sirkulasi bagian distal cedera, baik sebelum atau sesudah pembidaian.

Macam-Macam Jenis Bidai
  1. Bidai Keras.
  2. Bidai Yang Dapat Dibentuk. 
  3. Bidai Traksi.
  4. Gendongan/Belat dan bebat.
  5. Bidai Improvisasi.

Pedoman Umum Pembidaian
  1. Informasikan rencana tindakan kepada penderita.
  2. Sebelum membidai paparkan seluruh bagian yang cedera dan rawat perdarahan bila ada.
  3. Buka dan bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai, buka perhiasan di daerah patah atau atau bagain distalnya.
  4. Nilai Gerakan-Sensasi-Sirkulasi (GSS) pada bagian distal cedera sebelum melakukan pembidaian.
  5. Siapkan alat-alat selengkapnya.
  6. Jangan berupaya merubah posisi bagian yang cedera. Bidailah dalam posisi ketika ditemukan.
  7. Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah.

Jumat, 07 Juni 2024

PERTOLONGAN PERTAMA | KEJANG OTOT

Kejang Otot
adalah kekakuan anggota gerak atau tubuh untuk beberapa saat, sering terjadi bila otot lelah. Disebabkan gerakan yang salah, pada suhu yang tinggi, latihan yang banyak mengeluarkan keringat, terjadi gangguan elektrolit, atau latihan yang terlalu berat dan aliran darah yang tidak lancar.
  1. Pelaku memakai APD yang sesuai.
  2. Regangkan otot yang kejang dengan cara: telapak kakai didorong ke atas.
  3. Pijat otot yang kejang secara halus ke arah jantung.
  4. Kompres dingin otot yang kejang, sebelum atau sesudah peregangan.
  5. Bila Kejang: Konsul ke Dokter/Fasilitas Kesehatan, Mungkin ada kelainan sirkulasi darah.
  6. Bila Tidak Kejang: Istirahatkan kaki untuk sementara waktu. 
   

PERTOLONGAN PERTAMA | TERKILIR OTOT (STRAIN)

Terkilir Otot (Strain)
adalah robeknya jaringan otot pada bagian tendon karena teregang melebihi batas normal.
  1. Lakukan perawatan medis.
  2. Letakan penderita pada posisi nyaman.
  3. Beri kompres dingin maz 30 menit, ulangi setiap jam bila perlu.
  4. Balut, tekan dan tetap tinggikan.
  5. Rawat sebagai patah tulang.
  6. Rujuk ke Fasilitas Kesehatan.


Tanda-Tanda Umum
  • Nyeri yang tajam dan mendadak
  • Nyeri yang disertai kejang atau kaku otot
  • Bengkok pada daerah cedera 

PERTOLONGAN PERTAMA | LUKA BAKAR

Luka Bakar
adalah semua cedera yang diakibatkan oleh paparan suhu yang tinggi.
  1. Pelaku memakai APD yang sesuai.
  2. Berikan perawatan medis rutin.
  3. Amankan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong.
  4. Lepaskan pakaian yang melekat, jangan memaksa untuk melepaskan bagian yang melekat tersebut.
  5. Berikan oksigen.
  6. Luka Bakar Kimia: Identifikasi jenis zat kimia; Segera siram/aliri dengan air sekurangnya 20 menit; Kontraindikasi pembilasan air pada bahan kimia yang mengandung Natrium, Kalium, Fenol; Minimalkan kontaminasi lanjut dengan aliran air sedemikian rupa hingga tidak mengenai daerah sehat. 
  7. Luka Bakar Listrik: Hentikan proses pembakaran; Jangan mengangkat jaringan kulit lainnya; Tutup luka dengan penutup luka steril an kering; Atasi syok.
  8. Luka Bakar Inhalasi: Pindahkan penderita ke tempat yang aman; Sebaiknya beri oksigen yang dilembabkan.
Tanda-Tanda Luka Bakar
  • Derajat I : Kulit kemerahan, Nyeri, Bengkak.
  • Derajat II: Kulit sangat merah, Nyeri, Bengkak, Berisi cairan kuning.
  • Derajat III: Gelembung berisi cairan kuning, Hitam keputih-putihan, Syok.

PERTOLONGAN PERTAMA | AMPUTASI

Amputasi 
Perawatan penderita dan perawatan alat tubuh yang terputus penting dilakukan:

  1. Pelaku memakai APD yang sesuai.
  2. Lakukan perawatan medis rutin.
  3. Buka jalur napas (beri bantuan napas bila perlu).
  4. Hentikan perdarahan yang mengancam nyawa, bersihkan permukaan luka, tutup dengan kasa steril yang dilembabkan.
  5. Bungkus bagian yang terputus dengan kasa steril yang dilembabkan (larutkan garam fisiologi); Masukan dalam kantong steril (tulis nama penderita, jam, tanggal bagian yang dimasukan), jangan rendam dalam air; Ambil kantong yang lebih besar yang sudah diisi dengan es dan air, masukan kantong yang berisi bagian yang terputus tadi; Hindari sentuhan langsung bagian putus ini dengan es; Simpan bagian yang terputus.
  6. Segera rujuk ke Fasilitas Kesehatan.

Minggu, 02 Juni 2024

PERTOLONGAN PERTAMA | TENGGELAM

Tenggelam
Proses tenggelam diawali ketika penderita mulai berusaha keras untuk mempertahankan dirinya untuk mengapung di atas air.
  1. Pastikan keamanan lokasi dan penolong.
  2. Pertolongan awal dilakukan dalam air.
  3. Buka jalan napas, beribantuan napas, hati-hati cedera spinal, pertimbangkan menggunakan papan spinal, cek respon korban.
  4. Beri bantuan naps lagi bila diperlukan (hati-hati cedera spinal).
  5. Lakukan perawatan darurat (sesuai kondisi korban), RJP bila perlu (henti naps & jantung), suction bila ada (untuk keluarkan cairan dari jalan napas), beri oksigen, periksa adanya gangguan sirkulasi, dan cek respon secara berkala.
  6. Selimuti (jaga kehangatan korban), ganti pakaian yang basah, lakukan pemeriksaan fisik, dan rawat cedera yang ada.
  7. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Prinsip Pertolongan Di Air:
  • Raih: dengan atau tanpa alat
  • Lempar: alat apung
  • Dayung: gerakkan perahu mendekati penderita
  • Renang: sebagai upaya terakhir (harus terlatih), menggunakan alat apung.

PERTOLONGAN PERTAMA | KERACUNAN

Keracunan
Suatu gejala yang ditimbulkan oleh bahan makanan, obat-obatan, zat kimia, gas beracun dalam jumlah tertentu yang masuk ke dalam tubuh yang menimbulkan keracunan.
  1. Pelaku memakai APD yang sesuai.
  2. Lakukan perawatan medis rutin, lakukan penilaian dini, tenangkan korban, jika karena gigitan maka difiksasi bekas gigita.
  3. Amankan tempat kejadian (gigitan binatang), amankan penderita dan penolong (gas beracun), amankan sisa makanan dan minuman (botol obat, pembungkus, sisa muntahan), amankan bekas suntikan.
  4. Awasi jalan napas.
  5. Buka jalan napas (beri bantuan napas bila perlu).
  6. Berikan oksigen.
  7. Cari penyebab dan cara masuk ke dalam tubuh.
  8. Segera bawa ke fasilitas kesehatan.
Tingkat Kesadaran Akibat Keracunan:
  • Tingkat I     : Mengantuk, tidur, bereaksi terhadap perintah suara.
  • Tingkat II   : Tidak sadar, berekasi dengan rangsangan minimal.
  • Tingkat III : Tidak sadar, bereaksi dengan rangsangan maksimal.
  • Tingkat IV : Tidak sadar, tidak bereaksi dengan rangsangan apapun.

PERTOLONGAN PERTAMA | PINGSAN

Peredaran darah ke otak berkurang oleh karena emosi yang berlebihan, letih, lapar, terlalu banyak keluar keringat, dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup.

  1. Pelaku memakai APD yang sesuai.
  2. Lakukan perawatan medis rutin.
  3. Tenangkan korban, baringkan terlentang dengan tungkai kaki ditinggikan, longkarkan pakaian korban, usahakan agar korban menghirup udara segar, dan selimuti (agar tubuh korban tetap hangat).
  4. Buka jalan napas.
  5. Berikan oksigen (bila perlu).
  6. Usahakan istirahat beberapa menit.
  7. Jika pulih: istirahatkan
  8. Jika belum pulih: periksa tanda vital, posisikan stabil, segera bawa ke Fasilitas Kesehatan.
Tanda Umum Pingsan
  • Pusing, mual
  • Telinga berdenging, pandangan berkunang-kunang
  • Lemas, tidak bertenaga, keringat dingin
  • Tidak ada respon jika ditanya
  • Tidak sadar, berlangsung hanya beberapa menit
  • Perasaan limbung
  • Menguap
  • Nadi melambat
  • Cemas

PERTOLONGAN PERTAMA | DUGAAN STROKE

Stroke adalah sumbatan/pecahnya pembuluh darah di dalam otak sehingga aliran darah menuju bagian tertentu dari otak terganggu.

  1. Pelaku pakai APD yang sesuai.
  2. Lakukan rawat medis rutin.
  3. Tenangkan pasien, kendorkan semua ikatan pada tubuh penderita, posisikan penderita tidur terlentang.
  4. Buka jalan napas (beri bantuan napas bila perlu).
  5. Cek respon, yakinkan penderita tetap ada respon.
  6. Berikan oksigen.
  7. Rujuk segera ke Fasilitas Kesehatan.

Tanda-tanda stroke:

  • Nyeri kepala, mungkin awal atau satu-satunya gejala.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Rasa kesemutan atau kelumpuhan dari wajah dan atau alat gerak.
  • Sukar berbicara.
  • Penglihatan kabur.
  • Kejang.
  • Manik mata tidak sama kiri dan kanan.
  • Kehilangan kontrol saluran kemih dan pelepasan.
  • Faktor resiko meningkat dengan bertambahnya usia.

PERTOLONGAN PERTAMA | SYOK YANG PENYEBABNYA BELUM DIKETAHUI


Syok Yang Penyebabnya Belum Diketahui.
Terjadi bila sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital (terutama otak, jantung, paru-paru).
  1. Pelaku pakai APD yang sesuai.
  2. Lakukan perawatan medis rutin.
  3. Tenangkan korban, selimuti (agar badan tetap hangat).
  4. Buka jalan napas (beri bantuan napas bila perlu)
  5. Berikan oksigen.
  6. Hentikan perdarahan yang mengancam nyawa.
  7. Segera bawa ke Fasilitas Kesehatan terdekat.
Tanda-tanda Umum Syok
Syok Ringan:
  • Pucat
  • Kulit: basah & dingin
  • Nadi: lemah & cepat (100x/menit)
  • Gelisah, rasa haus, kadang mengacau
Syok Berat:
  •  Sangat pucat
  • Mata terlihat cekung
  • Pernapasan cepat & tidak teratur
  • Nadi tidak teraba. Bila teraba sangat cepat (150x/menit)
 

PERTOLONGAN PERTAMA | PERAWATAN MEDIS RUTIN

Perawatan Medis Rutin 

  1. Memastikan keadaan keamanan dan menggunakan APD yang sesuai.
  2. Siapkan peralatan yang dibutuhkan.
  3. Periksa tanda vital: mengulangnya setiap 5 menit untuk penderita gawat dan setiap 15 menit untuk penderita tidak gawat.
  4. Buka jalan napas (termasuk penggunaan alat-alat jalan napas/bila ada).
  5. Lakukan CPR bila perlu.
  6. Beri Oksigen bila diperlukan.
  7. Atasi syok sesuai dengan keadaan.
  8. Kontrol pendarahan yang ada.
  9. Letakkan penderita dengan benar.
  10. Stabilkan cedera tulang punggung atau kecurigaan cedera tulang punggung.
  11. Kendorkan atau buka pakaian sesuai dengan kebutuhan.
  12. Bidai patah tulang dan merawat luka jaringan lunak.
  13. Dapatkan riwayat penderita.
  14. Informasikan yang diperlukan ke Fasilitas Kesehatan.
  15. Beri pengobatan dasar bila tersedia.
Sumber:

dr. Lita Sarana, drg. Juliati Susilo, dr. Alian Darwis, dr. Titis Wahyuono, dr. Yan Herman, dr. Lilis Wijaya, Irman Rachman, I Gede Sudiartha, Sugeng Prayitno, dr. Sutjo M., Didi Supriyadi, dr. Rudi A. W., Agus Bastian, Ambulan 118, ICRC. 2004. Panduan Bagi Petugas Ambulans Palang Merah Indonesia (Edisi Pertama). Jakarta: Markas Besar PMI.

  1. Perawatan Medis Rutin
  2. Syok Yang Penyebabnya Belum Diketahui
  3. Dugaan Stroke
  4. Pingsan
  5. Keracunan
  6. Tenggelam
  7. Amputasi
  8. Luka Bakar
  9. Terkilir Otot
  10. Kejang Otot
  11. Gejala/Tanda Umum Patah Tulang
  12. Tindakan Yang Harus Dilakukan Pada Cedera Sistem otot Rangka
  13. Patah Tulang Lengan Atas
  14. Patah Tulang Lengan Bawah
  15. Patah Tulang Selangkah
  16. Cedera Tangan & Jari
  17. Patah Tulang Iga
  18. Patah tulang Panggul
  19. Patah tulang Tungkai Atas
  20. Patah tulang Tungkai Bawah
  21. Patah Tulang Kaki & Cedera Pergelangan Kaki
  22. Cedera Kepala
  23. Cedera Spinal
  24. Cedera Leher
  25. Cedera Dada Tertutup
  26. Patah Tulang Iga
  27. Cedera Dada Terbuka
  28. Sesak Napas
  29. Kejang Umum
  30. Nyeri Dada Karena Gangguan Jantung & Pernapasan
  31. Penatalaksanaan Penderira